Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Soal Abraham Lincoln dan Isu Prabowo Jadi Menteri Pertahanan

image-gnews
Ketua umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memberikan pidato politik pada Rapimnas dan Apel Kader Partai Gerindra di Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu 16 Oktober 2019. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Ketua umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memberikan pidato politik pada Rapimnas dan Apel Kader Partai Gerindra di Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu 16 Oktober 2019. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyitir kisah dua pemimpin Amerika Serikat, Abraham Lincoln dan William Seward, di hadapan para kader partainya dalam acara rapat pimpinan nasional di Hambalang, Bogor, Jawa Barat pada Rabu lalu, 16 Oktober 2019. Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno mengklaim kisah itu berhasil menyatukan dua kubu di internal yang awalnya terbelah: masuk ke pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin atau tetap di luar pemerintahan.

"Ini menarik banget sebagai pembelajaran untuk dua kubu di Gerindra," kata Sandiaga di rumahnya, Jalan Pulombangkeng, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis, 17 Oktober 2019.

Menceritakan ulang kisah Prabowo, Sandiaga mengatakan Abraham Lincoln semasa hidupnya bersaing dengan William Seward. Dua Republikan ini bersaing untuk mendapatkan tiket pencalonan di pemilihan presiden 1860. Lincoln-lah yang akhirnya dicalonkan dan terpilih menjadi presiden.

"Abraham Lincoln justru menawarkan Secretary of State, Menteri Luar Negeri, posisi yang ketiga terkuat setelah presiden dan wakil presiden kepada Seward," ujar Sandiaga.

Seorang politikus Gerindra mengatakan kisah itu kode terkait sikap politik Prabowo. Dia juga berujar sikap itu mengirim sinyal portofolio yang diinginkan Prabowo seumpama mendapat jatah menteri di kabinet Jokowi.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (kiri) berbincang dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan) saat pertemuan di FX Senayan, Jakarta, Sabtu, 13 Juli 2019. ANTARA

Namun, yang dia maksud adalah jabatan Menteri Pertahanan. Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan merupakan triumvirat--bersama Menteri Dalam Negeri. Mereka menjadi tiga serangkai yang akan menjalankan pemerintahan dalam kondisi darurat jika presiden dan wakil presiden berhalangan.

Sandiaga Uno mengatakan, dalam ceritanya Prabowo mengatakan Lincoln dan Seward amat bersaing. Seward bahkan pernah menolak bertemu dan menyebut Lincoln monyet.

"Seward akhirnya nanya, lho, kamu tahu kan saya benci banget sama kamu. Kenapa kamu menawarkan posisi Menteri Luar Negeri ini kepada saya," ujar Sandiaga.

Dia meneruskan, jawaban Lincoln justru mengagetkan dan membuka mata para penasihat dan pendukungnya, termasuk juga pendukung Seward. Menurut Lincoln, dia dan Seward memiliki kesamaan, yakni cinta kepada Amerika Serikat.

"Iya saya tahu kamu benci sama saya, bilang saya monyet dan saya juga benci banget sama kamu, tapi ada satu hal yang tidak bisa dibantahkan, dua dari kita memiliki kecintaan luar biasa kepada United States of America," kata Sandiaga.

Prabowo, ujar Sandiaga, menyebut bahwa Lincoln memerlukan masukan dari Seward. Presiden negara adidaya itu menginginkan masukan yang bukan hanya ingin dia dengar atau masukan 'asal bapak senang'.

"(Lincoln bilang) Saya butuh Anda (Seward) sebagai orang terdekat dengan saya," ucap Sandiaga.

Presiden Joko Widodo bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menunggang kuda disela-sela pertemuan di kediaman Prabowo, Hambalang, Bogor, 31 Oktober 2016. ANTARA FOTO

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Belakangan ini santer isu bahwa Gerindra dan Prabowo mengincar kursi Menteri Pertahanan di kabinet Jokowi-Ma'ruf. Sumber Tempo menyebut, mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus itu belakangan memang lebih banyak bicara soal isu stabilitas dan pertahanan ketimbang soal ekonomi dan investasi.

Salah satu isu pertahanan yang menarik perhatian Prabowo belakangan ini adalah konflik di Papua. Hal ini juga sempat dibicarakan Prabowo bersama Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh saat keduanya bertemu pada Ahad malam lalu, 13 Oktober 2019.

Menanggapi kode Abraham Lincoln dan isu Menhan, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo, berujar, "Saya pikir kami sudah sampaikan ke pemerintah. Memang enggak kami umumkan. Kami enggak mau ge-er, semua sudah kami sampaikan, Pak Jokowi memutuskan," kata Edhy.

Selain cerita Abraham Lincoln, menurut Sandiaga Uno, Prabowo juga menyitir kisah panglima perang Jepang Toyotomi Hideyoshi dan Tokugawa Ieyasu serta pendiri Cina Mao Zedong (Mao Tse Tung) dan rivalnya Deng Xiaoping saat Rapimnas Gerindra Rabu lalu.

Hideyoshi dan Tokugawa pada suatu ketika siap untuk berperang melawan satu sama lain dengan 70 ribu pasukan di masing-masing kubu. Namun malam sebelum pertarungan, keduanya bertemu empat mata dan berunding.

Singkat kata, mereka tak ingin jatuh korban dari kedua pihak. Mereka menilai anak-anak muda dalam pasukan perang itu adalah generasi yang akan mengukir masa depan Nippon.

"Karena kita sama-sama dengan cinta ke Nippon dan menghindari keterbelahan, kenapa kita enggan sepakat untuk tidak berperang besok. Selesaikan dalam bentuk perundingan," kata Sandiaga bercerita.

Kisah ketiga tentang Mao Zedong dan Deng Xiaoping, dua seteru di awal berdirinya Cina. Menurut cerita, tentara Mao melukai anak Deng dengan menjatuhkannya dari lantai, hingga cacat seumur hidup. Mao seperti mengirimkan pesan agar Deng tak main-main dengan dirinya.

Namun setelah Mao terpilih menjadi presiden, dia menunjuk Deng menjadi Sekretaris Jenderal Partai Komunis Cina. Deng lantas bertanya kepada Mao mengapa dia yang ditunjuk, sebab Mao amat membencinya hingga melukai anak Deng.

"Mao bilang jangan, jangan bicarakan masa lalu. Deng juga setuju jangan bicarakan masa lalu. Kita melihat kedepan RRT yang kuat," ujar Sandiaga.

Sandiaga mengatakan, tiga cerita itu membukakan pandangan para kader Gerindra yang awalnya terbelah menjadi dua kubu. Dia mengaku merasa 'plong' terkait sikap Gerindra. Gabung pemerintah atau tidak, Sandiaga menyebut hal itu menjadi urusan Presiden Jokowi untuk memutuskan.

"Dari tiga cerita tersebut saya bisa menyimpulkan pikiran Pak Prabowo. Satu yang harus dikedepankan adalah cinta bangsa dan cinta NKRI. Nomer dua, melihat ke depan, jangan lihat ke belakang. Nomor tiga hindari perpecahan," kata Sandiaga.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Cak Imin Serahkan 8 Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Pengamat: Gimik Hindari Dibilang Tak Konsisten

2 jam lalu

Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menyampaikan keterangan pers usai bertemu di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Sultan Abdurrahman
Cak Imin Serahkan 8 Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Pengamat: Gimik Hindari Dibilang Tak Konsisten

Cak Imin menyerahkan 8 agenda perubahan itu kepada Prabowo saat Ketua Umum Gerindra itu mengunjungi Kantor DPP PKB.


PDIP Berharap Putusan PTUN Jadi Pertimbangan MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran

3 jam lalu

Ketua tim hukum PDI Perjuangan Gayus Lumbuun (ketiga kanan) memberikan keterangan pers usai mendaftarkan gugatan di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), Jakarta Timur, Selasa, 2 April 2024. Gugatan tersebut ditujukan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU), terkait perbuatan melanggar hukum oleh kekuasaan pemerintahan (onrechmatige overheidsdaad) dalam hal ini utamanya adalah KPU pada Pemilu 2024, khususnya pemilihan presiden. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
PDIP Berharap Putusan PTUN Jadi Pertimbangan MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran

Kata PDIP soal upaya gugatan di PTUN.


Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

3 jam lalu

Jemaah haji melakukan sujud syukur setibanya di Bandara Adi Soemarmo, Boyolali, Jawa Tengah, Minggu 18 Agustus 2019. Sebanyak 360 haji kloter pertama asal Kabupaten Sukoharjo kembali ke tanah air. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,


Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

4 jam lalu

Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden terpilih 2024 Gibran Rakabuming Raka saat menghadiri acara halalbihalal dan silaturahmi di Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Seven, Jakarta Pusat, Minggu, 28 April 2024. Dalam acara tersebut juga dihadiri oleh sejumlah pejabat seperti, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, Menkominfo Budi Arie Setiadi, Menteri Investasi Bhlil Lahadalia hingga kedubes Arab Saudi. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Sejumlah kalangan menilai DPR membutuhkan partai oposisi untuk mengawasi pemerintahan Prabowo-Gibran.


Prabowo Pakai Baret Merah Saat Hadiri HUT ke-72 Kopassus, Ini Arti Baret Merah

6 jam lalu

Menteri Pertahanan sekaligus Presiden terpilih, Prabowo Subianto, menghadiri upacara peringatan HUT ke-72 Komando Pasukan Khusus (Kopassus) di Cijantung, Jakarta Timur, Selasa, 30 April 2024. Perayaan HUT ke-72 Komando Pasukan Khusus (Kopassus) mengangkat tema Mengabdi Dengan Kehormatan Pelindung Sejati Kedaulatan. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Prabowo Pakai Baret Merah Saat Hadiri HUT ke-72 Kopassus, Ini Arti Baret Merah

Prabowo mengenakan baret merah saat menghadiri peringatan HUT Kopassus ke-72. Apa arti baret merah?


Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

6 jam lalu

Presiden Joko Widodo bersama Presiden terpilih Prabowo Subianto (kanan) menerima kunjungan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dan Perdana Menteri Singapura Terpilih Lawrence Wong (kiri)di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin 29 April 2024.  Ini akan menjadi Retret Pemimpin yang ketujuh dan terakhir antara Perdana Menteri Lee dengan Presiden Joko Widodo. TEMPO/Subekti.
Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

Pengamat menilai hubungan Jokowi dengan Megawati yang renggang membuat Jokowi dan Prabowo akan terus bersama.


Prabowo dan Mayor Teddy Kenakan Baret Merah Saat HUT Kopassus, Siapa Saja yang Boleh Memakainya?

7 jam lalu

Menteri Pertahanan sekaligus Presiden terpilih, Prabowo Subianto, menghadiri upacara peringatan HUT ke-72 Komando Pasukan Khusus (Kopassus) di Cijantung, Jakarta Timur, Selasa, 30 April 2024. Perayaan HUT ke-72 Komando Pasukan Khusus (Kopassus) mengangkat tema Mengabdi Dengan Kehormatan Pelindung Sejati Kedaulatan. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Prabowo dan Mayor Teddy Kenakan Baret Merah Saat HUT Kopassus, Siapa Saja yang Boleh Memakainya?

Prabowo dan Mayor Teddy kenakan baret merah saat hadiri upacara HUT ke-72 Kopassus. Siapa saja yang boleh mengenakan baret ini?


Ini Postur Kabinet dari Zaman Soeharto sampai Jokowi, Bagaimana dengan Prabowo-Gibran?

7 jam lalu

Presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto disambut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar saat tiba di kantor DPP PKB, Jakarta, Rabu, 24 April 2024. Prabowo Subianto bertemu dengan Muhaimin Iskandar untuk silahturahmi setelah ditetapkan sebagai Presiden terpilih periode 2024-2029 oleh KPU. TEMPO/M Taufan Rengganis
Ini Postur Kabinet dari Zaman Soeharto sampai Jokowi, Bagaimana dengan Prabowo-Gibran?

Pengamat memperkirakan kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran akan gemuk karena pasangan ini mencoba merangkul partai pesaing masuk dalam koalisi


Pakar Ekonomi Ingatkan Bahayanya Kabinet Koalisi Besar Prabowo-Gibran

17 jam lalu

Presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh memberikan keterangan pers seusai melakukan pertemuan di Kartanegara IV, Jakarta, Kamis, 25 April 2024. Surya Paloh menemui Prabowo Subianto setelah ditetapkan oleh KPU sebagai Presiden terpili 2024-2029 serta menyatakan NasDem  mendukung sepenuhnya ke pemerintahan baru di bawah Prabowo dan Gibran. TEMPO/M Taufan Rengganis
Pakar Ekonomi Ingatkan Bahayanya Kabinet Koalisi Besar Prabowo-Gibran

Pakar menilai kabinet koalisi Prabowo yang besar akan menguntungkan bagi pemerintahan, tetapi jadi indikasi lumpuhnya check and balances di parlemen


Alasan PPP Cabut Gugatan soal 3.793 Suara Berpindah ke PAN dan Gerindra

19 jam lalu

Ketua DPP PPP Achmad Baidowi saat ditemui di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Sabtu malam, 23 Maret 2024. ANTARA/Agatha Olivia Victoria
Alasan PPP Cabut Gugatan soal 3.793 Suara Berpindah ke PAN dan Gerindra

PPP mencabut dalil dalam permohonan sengketa pileg soal perpindahan ribuan suara mereka ke PAN dan Gerindra. Apa sebabnya?